
Jombang, 14 maret 2025 –PC PMII Jombang mengadakan Tadarus ke Komisariat UNWAHA untuk mengenang jasa dan perjuangan KH. A. Wahab Hasbullah, seorang tokoh penting dalam sejarah Nahdlatul Ulama (NU) dan perpolitikan Indonesia, berbagai kegiatan diskusi dan kajian dilaksanakan. Tema utama yang diangkat adalah “Resiliensi Historis KH. A. Wahab Hasbullah: Hidup & Perjuangan.” Diskusi ini membahas banyak aspek, mulai dari ontologi resiliensi yang menekankan pentingnya ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup, hingga analisis mendalam tentang karya-karya beliau dalam konteks kaidah berpolitik dan bernegara.
Pemateri, Sahabat Denmas Amirul Haq menggali biografi KH. A. Wahab Hasbullah, menunjukkan dedikasi dan komitmen yang mendalam terhadap perjuangan Islam dan bangsa.
Beliau menyampaikan ” Karya-karya beliau tidak hanya berisi pemikiran politik, tetapi juga mencerminkan prinsip moral dan etika dalam bernegara. “
Diskusi juga menyoroti dinamika politik nasional antara tahun 1950 hingga 1959, termasuk peran Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan simpul-simpul sejarah perjuangan dari tahun 1960 hingga 1994. Peran aktif KH. A. Wahab Hasbullah dalam membentuk arah dan strategi PMII sangat signifikan dalam konteks politik yang berkembang saat itu.
Selanjutnya, kajian ini membahas latar belakang kelahiran PMII serta kontribusi dan pemikiran KH. A. Wahab Hasbullah dalam pembentukan organisasi tersebut, dengan momen penting Bunga Rampa PMII di Jogja tahun 1984 yang mengukuhkan posisi organisasi di kancah politik mahasiswa. Benang merah situasi politik nasional selama dekade tersebut juga menjadi sorotan, menekankan pengaruh KH. A. Wahab Hasbullah dalam merespons tantangan zaman.
Acara ini diakhiri dengan analisis perjalanan Masyumi dan tantangan yang dihadapi para kiai, termasuk KH. A. Wahab Hasbullah, dalam konteks politik Indonesia pasca kemerdekaan. Jalan terjal yang dilalui mencerminkan komitmen beliau terhadap nilai-nilai luhur dalam berpolitik. Melalui kajian ini, generasi muda diharapkan dapat mengapresiasi dan meneruskan perjuangan KH. A. Wahab Hasbullah dalam konteks modern.