
Jombang, 10 Maret 2025 – Setelah sholat tarawih, PC PMII Jombang menggelar kegiatan mengenang sosok KH. Hasyim Asy’ari di Komisariat Hasyim Asy’ari. Acara ini menghadirkan pemateri Sahabat Badar Alam Kalasuba, dengan Sahabat Ghufron sebagai moderator. Kegiatan ini berlangsung dengan sukses dan menarik perhatian banyak kader dari berbagai komisariat di Jombang, khususnya Komisariat Hasyim Asy’ari. Acara ini juga dihadiri langsung oleh Ketua PC PMII, Sahabat Asroruddin.
Kiai Hasyim Asy’ari dikenal sebagai sosok yang menonjol dalam syiar Islam dan perjuangan melawan kolonialisme di abad ke-20. Dengan gelar Hadratussyaikh yang diembannya, beliau menjadi rujukan bagi banyak pesantren dan intelektual nasionalis. Pengaruhnya sangat besar di Nusantara, khususnya di pulau Jawa, di mana beliau dianggap sebagai kiblat utama keilmuan para alim ulama.
Acara ini menggali perjalanan hidup Kiai Hasyim, yang lahir pada 14 Februari 1971 di Pesantren Gedang, Jombang. Sejak usia muda, beliau sudah menunjukkan kecerdasan luar biasa dan mulai mengajar para santri. Perjalanan ilmiah beliau dimulai pada usia 15 tahun, di mana beliau mengembara ke berbagai pesantren untuk memperdalam ilmunya.
Dalam diskusi yang berlangsung, pemateri Badar Alam mengajak kader-kader PMII Komisariat Hasyim Asy’ari untuk memahami peran Kiai Hasyim sebagai aktivis yang berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beliau mendirikan pesantren di Tebuireng dan melakukan pendampingan pertanian untuk membantu masyarakat sekitar yang hidup dalam kemiskinan.
Pemateri mengungkapkan, “Karya-karya Kiai Hasyim adalah respons terhadap berbagai problematika masyarakat, termasuk kitab An Nurul Ubin dan Al-Risalah Ahlussunnah wal Jama’ah. Karya-karya tersebut menunjukkan kepedulian KH. Hasyim terhadap isu-isu yang dihadapi masyarakat pada waktu itu.”
“KH. Hasyim sangat responsif terhadap masalah-masalah yang ada. Beliau mengarang risalah untuk menolak pemikiran Wahabi. Semua kitab beliau merupakan bentuk tanggapan Hadratussyaikh dalam menyikapi permasalahan,” tambah pemateri.
Sebagai penutup, Sahabat Asroruddin memberikan closing statement yang mengingatkan peserta tentang semangat nasionalisme yang diusung Kiai Hasyim dan beberapa ulama lainnya, yang berikrar untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Semoga kegiatan ini dapat terus memperkuat pemahaman dan semangat perjuangan yang diteladankan oleh KH. Hasyim Asy’ari.
Pewarta: Khozinol Fatah