
Jombang, 12 Maret 2025** – Setelah salat tarawih, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Jombang mengadakan acara Ramadhan Lecturer yang berlangsung di PP Yayasan Al Adhim. Acara ini bertujuan untuk memperdalam ilmu dan meningkatkan keimanan para mahasiswa selama bulan suci Ramadhan.
Acara dimulai pada pukul 22.00 WIB dan dihadiri oleh Gus H. Zulfikar D. Ikhwanto sebagai narasumber yang kompeten di bidang keagamaan. Tema yang diangkat adalah “Meningkatkan Iman dan Amal di Bulan Ramadhan.” Dalam pemaparannya, beliau mengingatkan kader-kader PMII betapa pentingnya muhasabah diri di bulan Ramadhan ini, agar kita senantiasa menjadi orang-orang yang meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kepada Allah.
Gus Zulfikar menekankan bahwa puasa memiliki tujuan yang sangat penting. Pertama, puasa adalah sarana untuk menjadi orang yang bertaqwa. Dengan menahan diri dari hawa nafsu, kita belajar disiplin dan bertanggung jawab. Selanjutnya, puasa membantu kita merekonstruksi diri untuk lebih peka terhadap kondisi sosial di sekitar kita. Merasakan lapar dan dahaga mengingatkan kita untuk berbagi dan berempati kepada sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Terakhir, bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah, baik yang besar maupun yang kecil.
Beliau juga menyampaikan bahwa sebaik-baiknya bekal dalam menjalani hidup adalah ketaqwaan. Ketaqwaan adalah fondasi yang kuat untuk menghadapi berbagai ujian dan tantangan dalam kehidupan. Dengan memiliki ketaqwaan, kita akan lebih dapat menjalani setiap langkah dengan penuh keyakinan dan ketenangan, serta senantiasa mengingat tujuan hidup kita sebagai hamba Allah.
Gus Zulfikar mengingatkan kita untuk selalu bersabar meskipun omongan atau dakwah kita ditolak. Kesabaran adalah salah satu sifat yang sangat dianjurkan dalam Islam. Kita perlu mengaca pada dakwah Nabi Muhammad SAW, yang meskipun menghadapi berbagai tantangan dan penolakan, tetap berkomitmen dalam menyampaikan kebenaran. Kesabaran bukan hanya tentang menahan diri dari kemarahan, tetapi juga tentang tetap teguh dan optimis meskipun hasil yang diharapkan tidak segera terlihat.
Beliau menekankan bahwa kesabaran adalah kunci untuk menghadapi setiap ujian yang datang, dan merupakan bagian dari proses pembelajaran yang penting. Dengan bersabar, kita dapat mengembangkan karakter yang kuat dan ketahanan mental, yang akan membantu kita dalam menghadapi berbagai situasi dalam hidup.”Sejatinya kita hidup ini sama seperti orang yang mau mudik. Ada yang sudah siap bekalnya, ada yang belum siap. Yang sudah siap keburu-buru ingin pulang. Yang belum ada bekal tidak ingin pulang karena tidak ada yang mau kasih ke keluarga. Sebaliknya juga, dalam hidup ini ada yang ingin buru-buru mati, itu hanya orang-orang yang sudah siap (wali-wali Allah). Sedangkan yang belum ada bekal (belum banyak amalnya), mereka takut untuk pulang ke alam Barzah,” tutur Gus Zulfikar.
Acara ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi semua peserta untuk menjalani bulan Ramadhan dengan lebih bermakna.
Pewarta: Khozinol Fatah