ombang – Derap langkah perubahan kembali digaungkan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Darul ‘Ulum (Undar) Jombang. Selasa, 3 Juni 2025, pengurus Rayon Fakultas Agama Islam (FAI) resmi dilantik dalam sebuah prosesi khidmat dan sarat makna di Graha Pergerakan PMII Jombang. Mengusung tema “Embracing A New Chapter of PMII: Menuju Revitalisasi, Inklusif, Responsif dan Integritas,” pelantikan ini menjadi penanda awal langkah besar Rayon FAI dalam menapaki medan juang pergerakan mahasiswa.
Dengan ruangan yang dipenuhi aura semangat dan nuansa intelektual, para kader dan tamu undangan mengikuti jalannya pelantikan dengan antusias. Sebagai pucuk pimpinan baru, Sahabat Nur Fadilah—Ketua Rayon FAI terpilih—dalam sambutannya menegaskan pentingnya posisi rayon sebagai poros penggerak di tingkat akar rumput.
“Rayon FAI akan mengambil peran strategis dalam menghidupkan denyut juang PMII di lapisan paling dasar. Kami ingin menciptakan ekosistem kaderisasi yang membangun potensi kader secara menyeluruh. PMII adalah wadah ideal untuk mencetak kader yang tak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga matang secara spiritual dan sosial,” ucap Nur Fadilah dengan nada penuh keyakinan.
Menguatkan arah tersebut, Wakil Ketua I Pengurus Cabang PMII Jombang, Sahabat Syahrozi, memberikan pesan mendalam tentang pentingnya penguasaan tiga aspek penting dalam diri kader: kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ia menekankan bahwa budaya literasi bukan sekadar pelengkap, melainkan fondasi utama dalam membangun karakter kader PMII yang tangguh.
“Pengurus Rayon FAI harus menjadi generasi pengguncang zaman, seperti seruan Bung Karno kepada para pemuda. Literasi harus dibudayakan secara intens. Kader yang membaca adalah kader yang berani berpikir dan bertindak,” ujar Syahrozi.
Dukungan dan arah strategis juga disampaikan oleh Ketua Majelis Pembina Rayon (Mabira) FAI, Sahabat Najihul Huda. Menurutnya, pelantikan ini bukan hanya seremonial rutin, tapi momentum penting yang harus dijadikan starting point untuk menyusun program kerja berbasis literasi dan nilai-nilai ideologis PMII.
“Literasi harus menjadi gerakan. Fokuskan pada pendalaman materi kaderisasi, Aswaja, dan kajian fakultatif. Jangan pernah melupakan sejarah PMII, karena dari sejarah itulah kita tahu arah perjuangan,” tegas Najihul Huda.
Sebagai simbol estafet intelektual dan semangat pergerakan, Sahabat Najihul Huda menyerahkan buku “PMII dalam Simpul-Simpul Sejarah Perjuangan” karya Sahabat Fauzan Alfas kepada pengurus baru. Penyerahan ini menjadi bentuk nyata bahwa PMII harus menanamkan budaya membaca sebagai jantung gerakan.
Acara pelantikan yang berlangsung lebih dari dua jam ini ditutup dengan khidmat. Suasana menjadi hening dan syahdu saat Sahabat Tanjutdan, anggota Majelis Pembina Rayon FAI Undar, memimpin doa penutup. Dalam untaian doanya, ia memohonkan keberkahan dan kekuatan untuk para pengurus yang baru dilantik, agar mampu mengemban amanah dengan penuh integritas dan semangat pengabdian.
“Semoga kepengurusan ini menjadi jalan kebaikan bagi Rayon FAI, membawa kebermanfaatan bagi komisariat, dan mengharumkan nama Universitas Darul Ulum Jombang di kancah keilmuan dan pergerakan,” demikian doa yang menggema mengakhiri prosesi.
Dengan semangat baru dan tekad yang menyala, Rayon FAI PMII Undar Jombang kini bersiap menapaki babak baru perjuangan. Tak sekadar menjalankan program, tetapi membangun peradaban kader yang berpikir maju, bergerak luwes, dan bertindak berdasarkan nilai-nilai keislaman serta kebangsaan.
Penulis: Elzie