Sehari-hari pasti semua dari kita hampir pernah mendengar orang yang yang dengan sombong bilang tidak peduli soal politik. Alasannya memang variatif, mulai dari politik itu kotor banyak kecurangan, percuma koar-koar kalok tidak di dengar, sampai ada alasan walaupun aktif memilih dan berpartisipasi toh untuk kepentingan pribadi dan golongan mereka-mereka aja, dan hidup bakal tetap gitu-gitu aja. Eh, ada benernya juga ya?
Tapi bentar! Coba deh kita lihat lagi, kalok sebenarnya politik itu tidak hanya soal siapa yang memimpin satu Daerah atau Negara, tapi juga bagaimana keputusan yang mereka buat mempengaruhi kehidupan kita. Mulai dari kebijakan ekonomi, sampai aturan sosial, semuanya bisa berdampak pada keseharian kita. Contoh kecil saja kayak kamu yang setiap hari perjalanannya untuk ketemu gebetan terganggu akibat jalanan rusak, group band Favorit nggk bisa manggung, skin care mahal, harga-harga barang naik, lapangan kerja sedikit, bahkan sampai pada kualitas udara yang kita hirup. Itu semua dipengaruhi oleh keputusan-keputusan politik loh. Maka dari itu penting kita lihat bagaimana politik berperan dalam hidup kita dan kenapa penting untuk lebih peduli dan aktif dalam urusan politik.
Pertama kita lihat dari segi strukturalisme, dari sini bisa kita lihat struktur politik dan institusi pemerintahan punya pengaruh besar dalam hidup kita. Kebijakan yang mereka buat, seperti aturan hukum atau kebijakan publiknya bisa menentukan akses kita ke sumber daya dan kesempatan yang ada.
Yang kedua, yakni konstruktivisme sosial, kalok ini menyoroti bagaimana politik nggk cuma berpengaruh lewat kebijakan formal, tapi juga lewat narasi dan wacana yang ada. Media dan tokoh politik biasanya canggih dan lihai membentuk cara kita memandang isu-isu sosial dan peran kita di masyarakat. Singkatnya politik itu suka ngatur “publik opinion” sehingga berpengaruh sama bagaimana kita melihat sesuatu di sekitar kita.
Selanjutnya adalah pilihan rasional, ini artinya tolak ukur pemilih dan memilih yang dimana menurut teori ini kita sebagai individu bikin keputusan politik berdasarkan analisis untung rugi semata. Misalnya, ikut pemilu atau nggk, itu tergantung dari bagaimana kita melihat dampak kebijakan politik terhadap hidup kita sehari-hari. Contohnya kayak alasan kita milih salah satu calon ketika Pilkada “Persis nih di deoan mata kita” yang dimana kecendrungan mayoritas pemilih itulah yang akan mengarahkan para calon untuk menyikapi strategi pemilihan. Singkatnya kalok pemilih mindsetnya ada uang baru milih, secara nggk langsung mendorong calon-calon yang ikut pemilu harus mempersiapkan uang terlebih dahulu supaya terpilih (solusi bisa minta bantu konsultan). Makanya muncul kesimpulan, bagaimana cara calon terpilih, mencerminkan cara dia memimpin. Kira-kira begitu kesimpulan pertamanya.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa politik punya pengaruh besar dibanyak aspek hidup kita mulai dari Ekonomi, pendidikan, bahkan sampai pada kesehatan mental. Misalnya penelitian Acemoglu dan Robinson (2021) menunjukan bahwa negara dengan institusi politik yang inklusif, yang melibatkan warga dalam proses politik, biasanya punya tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi dan ketimpangan ekonomi yang lebih rendah.
Sebaliknya, negara dengan kebijakan politik yang eksklusif, yang membatasi hak-hak warga, sering kali mengalami ketidakstabilan ekonomi dan sosial, yang akhirnya merusak kualitas hidup individu.
Ada juga nih penelitian yang menemukan bahwa orang-orang yang tinggal dibawah pemerintahan otoriter lebih cemas dan stres karna ketidakpastian hidup mereka.
Coba kita sambung beberapa ahli, seperti Noam Chomsky dan Amartya Sen berpendapat bahwa politik sangat penting dalam menentukan kebebasan dan kesejahteraan individu. Choamsky sering berbicara soal bagaimana kekuasaan politik bisa menindas atau justru memberdayakan kita, tergantung siapa yang mengendalikan. Sudah merasakannya kan?
Namun, Amartya Sen justru lebih menekankan pentingan Demokrasi dan kebebasan politik, sebagai bagian dari pembangunan manusia dan kualitas hidup. Kalok kata elit-elit politik atau yang melebeli dirinya Demokrat teru yang agak akademis dikit itu bilangnya sih “Demokrasi adalah masa depan”. Terserah percaya atau tidak, toh saya juga masih ragu-ragu ketika melihat tukang becak di deket stasiun mereta itu yang umur 70 tahun masih narik becaknya dari pagi sampe malam begitu.
Maka dari itu, memahami seberapa besar pengaruh politik terhadap hidup kita bisa membantu kita lebih kritis dan peduli dalam urusan politik. Dengan pendidikan politik yang baik, kita bisa lebih paham hak-hak kita. Membuat keputusan yang lebih baik dalam hidup, dan lebih aktif terlibat dalam proses politik untuk bikin perubahan yang positif.
Politik punya dampak yang besar dalam hidup kita, baik lewat kebijakan resmi maupun narasi sosial yang berkembang. Dengan memahami lebih dalam hubungan ini, kita bisa jadi lebih kritis dan aktif dalam politik, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Jadi ingat kata Gus Dur “Yang paling penting dari politik itu kemanusiaannya” Bener kan?
Penulis: Asrorudin (Ketua Umum PC PMII Jombang)